Eksterior
Tersiar nuansa nostalgia begitu melihat secara langsung. Ketika generasi sembilan boleh dibilang mulai nyeleneh dan versi setelahnya seakan membangkang, model berkode FE ini justru tampak menemukan jalan kembali ke tradisi. Ibarat bertaubat dari model lama yang boleh dikatakan lebih liar. Itu, kalau kita bicara soal segala hal rancangan. <
Begitu kurang lebih dapat digambarkan mengenai rancangan Honda Civic. Garis-garis bodi lempeng, tegas, dan bersih mengisyaratkan gaya di era “Civic Wonder” dan “Grand Civic”. Membuatnya terlihat cenderung kalem dan tidak banyak basa-basi. Terutama di moncong, perhatikan pahatan hidung serta bagaimana kap mesin dibuat berjarak dengan lampu – tidak kah itu mencirikan perpaduan Wonder dan Grand? Atau apa itu hanya perasaan saya saja?
Kalem bukan berarti membosankan atau langsung bisa dianggap gamblang mencirikan kesan elegan sedan ‘babeh-babeh’. Setidaknya di sini ia bersolek untuk memikat jiwa muda. Dapat dikatakan porsinya pas dan masih dalam batas aman lewat ducktail spoiler, twin tailpipe, dan aksen-aksen kontras di bodi. Meski begitu, tetap tidak dapat dipungkiri ada sepercik bumbu kedewasaan Sang Kakak, Honda Accord.
Sama halnya dalam kabin. Tidak banyak pahatan diagonal nan eksentrik di dasbor melainkan didominasi oleh garis horizontal tegas. Tata letak tombol disederhanakan sedemikian rupa sehingga muncul aura premium dan elegan. Diperkuat pula oleh ornamen honeycomb perak yang menyembunyikan kisi AC. Begitu manis di mata.
Satu hal untuk dikeluhkan yakni kaki terlihat kekecilan. Pelek 17 inci dibalut ban berukuran 215/50R17 agak kurang proporsional terhadap bodi memanjang. Tapi itu jelas bukan masalah besar dan berkaitan dengan selera. Well, suka atau tidak, itu kembali lagi ke preferensi masing-masing.